K.R.
LAPORAN
PRAKTIKUM AGROHIDROLOGI INFILTRASI
I. PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Tanah merupakan suatu benda alami
heterogen yang terdiri atas komponenkomponen padat, cair dan gas, dan mempunyai
sifat serta perilaku yang dinamik. Bowles (1989) menyatakan bahwa tanah adalah
sistem yang heterogen, berfase banyak, rumit bersifat dispersi serta sarang,
dimana luas pertemuan antar fase per satuan volume bisa sangat besar. Kondisi
dispersi dari tanah dan kegiatan antar fase akan menghasilkan peristiwa seperti
adsorbsi air dan bahan kimia, pertukaran ion, adesi, pengembangan dan
pengkerutan, dispersi dan penggumpalan dan kapilaritas tanah merupakan sistem
dispersi tiga fase yang selalu berada dalam keseimbangan yang dinamis. Ketiga
fase tanah terdiri dari fase padat yang menyusun matrik tanah, fase cair yang
terdiri dari air tanah yang selalu mengandung bahan bahan terlarut dan fase gas
yaitu atmosfir tanah (Hillel 1998; Sapei et al. 1990).
Tanah yang baik untuk pertumbuhan
tanaman harus bertekstur sedang sampai
berat. Lapisan solum sebaiknya cukup dalam, kira-kira 60 cm,
sehingga akar dapat
dengan mudah masuk ke dalam. Struktur tanah baik dan mantap, tidak
ada lapisan
pedas yang tidak bisa ditembus oleh akar, tidak tergenang air dan
tanah mampu
menahan kapasitas air tersedia (available water capacity) yang
cukup pada waktu
musim kemarau (Mostaghimi dan Mcmahon 1989).
Hubungan antar sifat fisik tanah dan
pertumbuhan tanaman menunjukkan bahwa aerasi merupakan faktor pembatas yang
penting dalam pengembangan sistem perakaran tanaman. Keadaan aerasi yang kurang
baik dapat merugikan dan melemahkan proses respirasi yang mantap, memperlambat
penyerapan air, dan makanan serta
menghambat fungsi pengaturan proses biologis terutama sehubungan dengan kesuburan tanah. (Harjowigeno, 1986). Kadar air
tanah berpengaruh terhadap perubahan sifat fisik tanah yang dapat merugikan
pertumbuhan tanaman. Hubungan air, udara dan tanah dapat dilihat pada sifat
fisik tanah terutama pada porositas dan permeabilitas tanah. Koduktivitas
hidrolik merupakan rasio terhadap gradien hidrolik atau kemiringan flux
terhadap kurva gradien. Konduktivitas hidrolik mengatur kemampuan tanah untuk
menaikkan air. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai konduktivitas hidrolik
tanah adalah distribusi ukuran pori tanah, tekstur tanah, gaya gesek antar
molekul air dan kekentalan air. Oleh karena itu konduktivitas hidrolik tanah
sangat berbeda antara satu jenis dengan jenis yang lain, bahkan antar lapisan tanah.
(Hillel 1998)
Tekstur merupakan atribut tanah yang
bersifat permanen dan alami. Sehingga
tekstur tanah ini dijadikan sebagai ciri susunan fisik tanah
(Sapei et al. 1990).
Vermeiren dan Jobling (1980) menyatakan bahwa pada tanah dengan
textur halus
seperti liat dan lempung berliat, gaya-gaya kapiler berkerja kuat
dan gaya gravitasi yang di abaikan.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
mengetahui nilai infiltrasi dan kesetaraan hidrolik dari suatu wilayah
tertentu.
II. TINJAUAN PUSTAKA
1.
Hidrologi
Hidrologi adalah
ilmu yang berkaitan
dengan air bumi,
terjadinya peredaran,
sifat-sifat kimia dan
fisiknya, reaksi dengan
lingkungannya, termasuk hubungan dengan mahluk-mahluk hidup
(Internasional Glossary of Hidrology,
1974). Karena perkembangan yang
begitu cepat, hidrologi telah menjadi
dasar dari pengelolaan sumber daya-sumber daya air rumah tangga yang merupakan
pengembangan dan penggunaan
sumber daya-sumber daya air secara terencana. Banyak proyek di dunia (rekayasa air, irigasi, pengendalian banjir,
drainase, tenaga air
dan lain-lain) dilakukan dengan terlebih dahulu
mengadakan survey kondisi-kondisi hidrologi
yang cukup. Survey-survey
tersebut meliputi prosedur-prosedur pengumpulan
data di lapangan sampai
pemrosesan daya dan karena itu menghasilkan data sesuai dengan tujuan yang
telah direncanakan.
well, bagi ingin melihat lebih lanjut silahkan download file-nya:
download here
pw: baka:p
0 comments:
Post a Comment